Laman

Kamis, 20 Januari 2011

10 Impian Para Pecinta Teknologi

Apa yang paling diinginkan para para pecinta teknologi di masa depan. Komputer cepat, murah atau bahkan gratis? Simak saja sendiri...

Dari survei kebanyakan para pemakai komputer dan pecinta teknologi, banyak hal yang mereka inginkan dan kemukakan bahwa di masa depan hal-hal berikut di bawah ini yang mungkin saja bisa terjadi:

1. Laptop Cepat & Murah
Laptop seharga Rp. 1 atau 2 jutaan dengan processor Intel i7, layar 14 inch, VGA sekelas Nvidia GTX 275, memori 4GB dan harddisk 1TB... Tipis dan ringan juga tentunya...

2. Flash Disk 100TB Murah
Dengan kapasitas flash disk yang muat ratusan ribuan film, jutaan lagu dan ratusan jutaan gambar.... dengan harga yah katakanlah cuma Rp. 100 ribu...

3. Sistem Operasi Windows Gratis
Tidak perlu bayar lisensi software Windows lagi, tidak perlu dikejar-kejar polisi atau BSA lagi... Tidak perlu ada bajak membajak lagi, dunia pasti sangat indah kalau Windows bisa gratis...
http://alfikmiza.files.wordpress.com/2009/10/masadepan.jpg?w=398&h=297

4. Internet Super Kencang
Lihat video HD streaming, lihat siaran berita streaming, download hitungan detik... buka apapun di internet hitungan seper-sekian detik... Hidup terasa lebih nikmat...

5. Internet Gratis Dimana-mana
Tak perlu harus ke Starbuck atau Dunkin Donut untuk dapat internet gratis. Ke pantai bisa internet gratis, ke puncak bisa internet gratis, beol di WC-pun bisa internetan dengan gratis...

6. Menelepon Gratis
Banyak operator yang saat ini memang sudah menawarkan telepon atau sms gratis atau setidaknya bayar Rp. 1,- Tapi kapankah telepon bener-bener bisa gratis? Saya rasa Ini cuma mimpi di siang bolong... Tapi jangan menyerah karena kalau internet sudah gratis, maka kita bisa pakai IP Phone untuk neleponnnn...

7. Komputer / Robot Bisa Bicara Seperti 'Chobit'
Kalau Anda yang pernah menonton film animasi Chobit, tentu sangat tertarik sekali ingin memiliki robot cantik, imut, dan pintar. Mungkin impian Anda akan segera terwujud... tapi kalau tidak tunggu 100 tahun lagi, Anda akan dijajah robot seperti film Terminator...

8. Pengganti Batere atau Sumber Listrik Lainnya
Tentunya penggemar teknologi paling benci kalau gadget yang dipakai 'Low Bat' atau ketika di rumah atau kantor mati lampu. Bayangkan kalau di masa depan ada rumah yang punya teknologi atom bisa ngecharge dari energi matahari, atau laptop atom yang dicharge satu jam bisa dipakai 1 minggu...
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5jFt-zJg6nT12SmlKGupZ_ARxj2gU8PCoVnjsNPaoKtNW6wD5WngIG3b6ebHwPnOYbrGKD88U3jr3zlcCpmNHn7jt-W2TTF29YIdaLxjOpmTIestt5AtefSm-DLnDiOnIURoLTCpg7Q/s1600/3065708872_d465e9db69.jpg

9. Virtual Reality, Matrix & Teleport
Kalau Anda penggemar film Star Trek, Matrix, Johnny Mnemonic dan sejenisnya pasti takjub kalau di masa depan teknologi di film tersebut bisa menjadi kenyataan. Bayangkan Anda ke Mesir hanya hitungan detik, tidak perlu ke sekolah lagi karena otak Anda dilengkapi dengan harddsik dimana pengetahuan atau ilmu yang ingin dipelajari tinggal diloading saja...

10. Ponsel Gratis
Konsep ini mungkin bisa terwujud bila didalam ponsel akan ada iklan dan pemakai harus membeli produk atau memakai layanan tertentu yang diwajibkan oleh operator... Bisa saja Anda dapatkan ponsel gratis sekarang, kalau memang Anda lagi beruntung memenangkan hadiah atau 'lucky draw'...

Rabu, 19 Januari 2011

Tugas Praktikum Maple 1

Praktikum Pendahuluan Matematika dengan Maple                                            : Sabtu, 01 Januari 2011

I.     Judul Praktikum
Adapun judul praktikum ini adalah ‘Pendahuluan Matematika dengan Maple’
II.    Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut.
2.1  Siswa dapat mengetahui prinsip dasar penggunaan Maple sebagai perbandingan dengan menggunakan kalkulator.
2.2  Siswa dapat terbiasa dengan tampilan, sinteks dalam mengontrol program Maple.
2.3  Siswa merasa dapat menggunakan alat bantu dalam menghadapi persoalan matematika yang cukup rumit.
III.     Alat dan Bahan Praktikum
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut
3.1  Alat
3.1.1       Perangkat computer
3.1.2       Software / program Maple-9.5 atau Maple-11
3.2  Bahan
3.2.1       20(dua puluh) soal-soal / persoalan Matematika sederhana yang dapat dikejakan dengan kalkulator
3.2.2       20(dua puluh) soal-soal dalam Buku Matematika kelas I
3.2.3       Manual / Penuntun Praktikum Pendahuluan Matematika Dengan Maple Yang Telah Dibaca Terlebih Dahulu
 

IV.      Pembahasan
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa Maple mempunyai banyka keunggulan disbanding dengan alat bantu yang lain (pada praktikum ini digunakan kalkulator sebagai alat bantu lain). Hanya dengan mengetikkan soal dan menekan enter maka jawaban secara otomatis muncul.
Maple adalah suatu software (perangkat lunak) matematika yang dapat membantu penggunaannya melakukan pengerjaan rutin matematis. Kelebihan Maple adalah penggunaannya tidak hanya dapat melakukan operasi matematika secara numerik tetapi juga secara simbolis. Jadi maple dikenal pula sebagai simbolik manipulation language.
Pada bagian perhitungan sederhana ini, akan diperlihatkan perhitungan sederhana yang menyerupai perhitungan dengan kalkulator sekedar memberikan ide dan pemahaman yang akan menjadi penghantar pemahaman lanjutan. Disini akan diperlihatkan cara Maple menghasilkan perhitungan dalam bentuk eksak maupun pendekatan (aproksimasi).
Melakukan perhitungan dengan Maple bisa dilakukan dengan langsung. Bila ingin menulis pernyataan matematis ganti menu toolbar menjadi ‘Math’ kemudian akhiri dengan tanda titik-koma (;). Selanjutnya tekan tombool [enter] untuk mengeksekusi baris yang berisi pernyataan matematis tadi dan hasilnya akan diperlihatkan dibawahnya dengan warna biru. Bila ingin menyembunyikan output (yaitu pernyataan tertulis dalam warna biru) cukup diakhiri dengan tanda titik-dua (:) pada pernyataan yang tertulis.
Tidak seperti kalkulator, Maple akan memberikan hasil eksak untuk keseluruhan perhitungan. Sebagai perbandingan dalam menghitung perpangkatan Maple menghitungnya hingga 61 digit tanpa pemotongan.
Ø   Dalam melakukan perkalian, yang diketik adalah (*) namun yang tampak adalah (.)
Ø   Dalam melakukan perpangkatan, yang diketik adalah (^) namun secara otomatis terlihat superscript
Ø   Dalam melakukan pemabagian Maple secara otomatis juga memberikan pengetikan yang lebih baik
Ø   Sqrt(2) merupakan perintah mencari akar dari 2 (square root)
Maple dapat juga melakukan perhitungan pecahan tanpa harus mengkonversikannya ke decimal telebih dahulu. Kelebihan maple disbanding hal ini adalah tidak terbatas dengan banyaknya jumlah digit sebagaimana dalam kalkulator.
Di dalam maple terdapat lebih banyak lagi besaran konstan daripada dalam kalkulator. Pemberian nilai kepada variabel memori dapat juga dilakukan sebagaimana dengan kalkulator.
Yang harus diperhatika dan disadari adalah bahwa maple merupakan software yang case sensitif dimana maple membedakan variabel yang menggunakan huruf kecil dan huruf besar.
Secara default, perintah evalf akan memberikan hasil dengan akurasi hingga 10 bilangan decimal. Tetapi jumlah itu bisa ditentukan secara manual dengan menuliskan jumlah bilangan yang diinginkan. Perintah evalf juga bisa digunakan pada urutan (sequence) bilangan.
Variabel yang telah digunakan, akan senantiasa diingat oleh Maple. Untuk menggantikan nilai variabel tersebut, cukup dilakukan dengan pendefenisian baru dengan cara yang sama seperti pendefenisian sebelumnya yakni dengan menggunakan titik dua (:) dan sama dengan (=). Isi pendefenisian yang terakhirlah yang merupakan isi dari variabel tersebut. Variabel dapat pula dibersihkan dengan perintah unassign (a). Bila telah terdapat banyak variabel yang digunakan dan akan dibersihkan keseluruhannya, dapat dilakukan dengan perintah restart.
Sebagaiman lazimnya pada matematika, terdapat nilai yang tidak terdefinisi. Untuk hal ini, maple akan menampilakan pesan error.


V.     Jawaban Pertanyaan
1.     Apa persamaan dan perbedaan alat bantu yang sudah dikenal siswa dengan Maple?
·         Alat bantu matematika sangatlah diperlukan oleh sebagian besar orang untuk beraktivitas dalam kehidapan sehari-hari. Seperti yang diketahui bahwa Maple dan alat bantu lain berfungsi membantu dalam menyelesaikan masalah perhitungan matematika. Akan tetapi, alat bantu yang lain hanya dapat menyelesaikan persoalan matematika dalam bentuk numeric dan sangat sederhana. Sangat berbeda dengan Maple. Meskipun Maple memiliki banyak kelebihan, namun masih banyak orang yang menggunakan alat bantu yang lain. Hal itu dikarenakan maple merupakan sebuah software sehingga masih banyak orang yang belum menggetahui cara penggunannya. Selain itu, juga karena alat bantu lain lebih praktis dibawa ke mana-mana.
2.     Apa kelebihan Maple dibandingkan dengan alat bantu biasa?
·         Penggunaanya tidak hanya dapat melakukan operasi matematika secara numeric tetapi juga secara simbolis
·         Melakukan perhitungan dengan Maple bisa dilakukan dengan langsung
·         Maple akan memberikan hasil eksak
·         Maple dapat juga melakukan perhitungan pecahan tanpa harus mengkonversikannya ke decimal telebih dahulu
·         tidak terbatas dengan banyaknya jumlah digit sebagaimana dalam kalkulator


VI.Kesimpulan
Dari hasil praktikum di atas, dapat disimpukan bahwa dengan menggunakan Maple kita lebih mudah mengerjakan soal-soal melalui operasi matematika secara numerik maupun secara simbolis.

Sabtu, 15 Januari 2011

10 Theme Mozilla Firefoz

Image
Bagi anda yang suka mengganti theme Firefox, berikut ini saya sajikan 10 Theme Firefox yang sudah mendukung firefox anda.
1. Chromifox Extreme
Image
2. Gradient iCool
Image
3. MidnightFox
Image
4. myFireFox
Image
5. NASA Night Launch
Image
6. Noia Extreme
Image
7. Phoenity Reborn
Image
8. Qute
Image
9. Silvermel
Image
10. Vista Aero

Image

Semoga anda senang dengan Theme Mozilla Firefox ini...

Kamis, 13 Januari 2011

Tugas Praktikum Reaksi Logam


Praktikum Reaksi Logama                      : Sabtu, 18 Desember 2010

I.     Judul Praktikum
Adapun judul praktikum ini adalah ‘Reaksi Logam’
II.    Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah dapat mengetahui sifat reduksi-oksidasi bahan kimia (logam Al, Fe, Zn, dan Cu terhadap iodin)
III.   Dasar Teori
3.1. Oksidasi Reduksi
3.1.1.  Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi adalah muatan formal atom dalam suatu molekul atau dalam ion  yang dialokasikan sedemikian sehingga atom yang ke-elektronegativannya lebih rendah mempunyai muatan positif. Karena muatan listrik tidak berbeda dalam hal molekul yang terdiri atas atom yang sama, bilangan oksidasi atom adalah kuosien muatan listrik netto dibagi jumlah atom.
Dalam kasus ion atau molekul mengandung atom yang berbeda, atom dengan ke-elektronegativan lebih besar dapat dianggap anion dan yang lebih kecil dianggap kation. Misalnya, nitrogen berbilangan oksidasi 0 dalam N2; oksigen berbilangan oksidasi -1 dalam O2 2- ; dalam NO2  nitrogen +4 and oxygen -2; tetapi dalam NH3 nitrogen -3 dan hidrogen +1. Jadi, bilangan oksidasi dapat berbeda untuk atom yang sama yang digabungkan dengan pasangan yang berbeda dan atom dikatakan memiliki muatan formal yang sama nilainya dengan bilangan oksidasinya. Walaupun harga nilai muatan formal ini tidak mengungkapkan muatan sebenarnya, namun nilai ini sangat memudahkan untuk untuk menghitung elektron valensi dan dalam menangani reaksi redoks.
3.1.2.  Reaksi redoks
Reaksi reduksi-oksidasi (redoks) ialah reaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan bilangan oksidasi pada atom-atom yang bersangkutan. Jika didefinisikan dngan lebih cermat, maka reaksi reduksi-oksidasi adalah
1. Oksidasi adalah suatu proses yang menyebabkan hilangnya satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion atau molekul). Bilangan suatu unsur dioksidasi, keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif. Suatu zat pengoksidasi adalah zat yang memperoleh elektron, dan dalam proses itu zat itu direduksi. Defenisi oksidasi ini sangat umum, karena itu berlaku juga untuk proses dalam zat padat, lelehan maupun gas.
2. Reduksi sebaliknya adalah suatu proses yang mengakibatkan diperolehnya satu elektron atau lebih oleh zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif (kurang positif). Jadi suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron, dalam proses itu zat ini dioksidasi. Defenisi reduksi ini juga sangat umum dan berlaku juga untuk proses dalam zat padat, lelehan maupun gas.
3. Oksidasi dan reduksi selalu berlangsung dengan serempak. Ini sangat jelas, karena elektron-elektron yang dilepas oleh sebuah zat harus diambil oleh zat yang lain.
          Setiap oksidasi-reduksi (redoks)reaksi dapat langsung dibagi menjadi dua reaksi setengah. Dimana elemen mengalami oksidasi dan satu dimana elemen mengalami reduksi (Jolly, 1991) Mekanisme redoks ada dua macam, yaitu :
1.     Mekanisme transfer elektron,disini terjadi pemindahan elektron dari satu atom ke atom lain
2.     Mekanisme transfer atom, disini reduktor dan oksidator terikat satu dengan yang lain, dengan jembatan atom, molekul atau ion. Melalui jembatan ini elektron berpndah dari satu atom ke atom lain
3.2. Iodin (I)
3.2.1.  Pengertian Iodin
Iodin (Yunani: Iodes - ungu), adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol I dan nomor atom 53. Unsur ini diperlukan oleh hampir semua mahkluk hidup. Yodium adalah halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat elektropositif. Sebagai catatan, seharusnya astatin lebih rendah reaktivitasnya dan lebih elektropositif dari pada yodium, tapi kelangkaan astatin membuat sulit untuk mengkonfirmasikan hal ini.
Yodium terutama digunakan dalam medis, fotografi, dan sebagai pewarna. Seperti halnya semua unsur halogen lain, yodium ditemukan dalam bentuk molekul diatomik. Iodin adalah zat makanan yang sangat penting kepada kehidupan manusia. Ia diperlukan untuk merangsang proses pembesaran, perkembangan saraf dan pembentukan sel-sel otak terutama kanak-kanak. Kekurangan zat iodin dalam badan akan menjejaskan kesihatan, terutama sekali kecerdasan otak.
3.2.2.  Alasan mengapa iodin digunakan dalam menguji kereaktifan
Iodine dipakai dalam menguji kereaktifan logam karena iodine mampu meningkatkan potasium iodide dimana iodine itu bereaksi terhadap ion negatif yang mana sangat reaktif pada air. Iodine adalah zat yang tersusun dari acetit acid dan polimer. Iodine memiliki nomor atom yang sangat tinggi, toxit yang rendah seperti halogen, iodine terdiri juga oleh molekul-molekul diatomik. Dan sangat berguna untuk material sinar-X
3.3. Aluminium (Al)
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak.

Gambar 1: Aluminium, dipotong setelah dicetak dari tanur tanpa perlakuan fisik maupun termal.
Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan lain-lain) (USGS). Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan logam yang cukup reaktif.
Al+3       +       3e-     →                      Al                     Eº = -1,66

3.4. Besi (Fe)
Besi yang murni adalah logam berwarna putih perak, yang kukuh dan liat. Ia melebur pada 1535 0C. Jarak terdapat besi komersial yang murni; biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, fosfida, dan sulfida dari besi, serta sedikit grafik. Zat-zat pencemaran ini memainkan peranan penting dalam kekuatan struktur besi. Besi dapat dimagnitkan (Svehla, 1985).
                                      Fe3+    +        e-       →         Fe2+                          E0 = 0,77

3.5.  Seng (Zn)
  Seng (zink) adalah logam yang putih kebiruan; logam ini cukup mudah ditempa dan liat pada 110 – 150 0C. Zink melebur pada 410 0C dan mendidih pada 906 0C. Logamnya yang murni, melarut lambat sekali dalam asam alkali; adanya zat-zat pencemar atau kontak dengan platinum atau tembaga, yang dihasilkan oleh penambahan beberapa tetes larutan garam dari logam-logam ini, mempercepat reaksi ini. Ini menjelaskan larutnya zink-zink komersial (Svehla, 1985).
                                      Zn2+    +        2e-     →         Zn                    E0=-0,76
3.6.  Tembaga (Cu)
Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Ia melebur pada 1038 0C. Karena potensial elektroda standar positif, (+0,34 V untuk pasangan Cu/Cu2+), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit (Svehla, 1985).
                                      Cu2+   +        2e-     →      Cu
3.7. Sel Volta
Sel volta (sel galvani) adalah Sel elektrokimia di mana reaksi oksidasi-reduksi spontan terjadi dan menghasilkan beda potensial. Sel Volta mengubah energi dari suatu reaksi redoks spontan menjadi energi listrik. Sel Volta (sel Galvani) dikembangkan oleh Alessandro Volta (1745-1827) dan Luigi Galvani (1737-1798). Sel Volta disebut juga Sel elektrokimia.
Berdasarkan kegunaannya, sel Volta dibedakan atas dua macam sebagai berikut :
a. Sel Volta untuk penentuan pH larutan, energi reaksi, titrasi, kelarutan garam dan
sebagainya.
b. Sel Volta untuk menghasilkan tenaga listrik, misalnya untuk penerangan, penggerak motor, radio transistor, dan kalkulator.
Prinsip Kerja Reaksi
Logam seng dalam larutan mengandung ion Zn2+ (larutan garam seng) dan logam tembaga dalam larutan ion Cu2+ (larutan garam tembaga (II)). Logam seng larut dengan melepas dua elektron.
  Zn(s)   →      Zn2+(aq) +     2e-
Elektron mengalir ke logam tembaga melalui kawat penghantar dan ion Cu2+ mengambil elektron dari logam tembaga dan mengendap.
Cu2+(aq)       +          2e-        →         Cu(s)

Persamaan reaksi redoksnya sebagai berikut:
Oksidasi    : Zn(s)                →         Zn2+(aq)     +          2e-
Reduksi     : Cu2+(aq)            +          2e-        →         Cu(s)
____________________________________________________________
Zn(s)           +          Cu2+(aq) →         Zn2+(aq) +          Cu(s)

Dengan demikian, rangkaian tersebut dapat menghasilkan aliran elektron (listrik). Untuk menetralkan muatan listrik pada kedua larutan dihubungkan dengan suatu jembatan garam, yaitu larutan garam dalam agar-agar (seperti NaCl atau KNO3). Ion-ion negatif dari jembatan garam bergerak untuk menetralkan kelebihan ion Zn2+, sedangkan ion-ion positif bergerak untuk menetralka kelebihan ion SO42-.
Logam seng dan tembaga yang menjadi kutub-kutub listrik pada rangkaian sel elektrokimia di sebut electrode. Sedangkan logam seng (Zn) sendiri merupakan elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi atau pelepasan dan merupakan kutub negatif (anode). Logam tembaga (Cu) merupakan elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi atau pengikatan elektron dan merupakan kutub positif (katode).
Susunan sel Volta dapat dituliskan dengan suatu notasi singkat (diagram sel) sebagai berikut:

Anode larutan (ion) larutan (ion) katode

              Zn Zn2+ Cu2+ Cu

 


Notasi tersebut menyatakan bahwa oksidasi Zn menjadi Zn2+ terjadi pada anode, sedangkan reduksi ion Cu2+ menjadi Cu di katode. Dua garis sejajar yang memisahkan anode dan katode menyatakan jembatan garam, sedangkan garis tunggal menyatakan batas antar fase (Zn padatan, sedangkan Zn2+ dalam larutan; Cu2+ dalam larutan, sedangkan Cu padatan)
Potensial sel merupakan selisih potensial listrik antara elektrode yang mendorong elektron mengalir yang disebabkan perbedaan rapatan muatan antara elektrode-elektrode. Potensial sel yang diukur pada 250C dengan konsentrasi ion-ion 1 M dan tekanan gas 1 atm disebut potensial standar (E0sel).
Potensial sel Volta dapat ditentukan melalui percobaan dengan voltmeter atau potensiometer dan juga dapat dihitung berdasarkan data potensial elektrode positif (katode) dan potensial elektrode negatif (anode).
E0sel = E0reduksi(katode) – E0oksidasi (anode)
Potensial elektrode adalah potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode dengan elektrode hidrogen. Pengukuran potensial sel dapat digunakan untuk membandingkan kecenderungan logam-logam atau spesi lain untuk mengalami oksidasi atau reduksi. Apabila pengukuran dilakukan pada kondisi standar (suhu 250C, 1 M, tekanan gas 1 atm) disebut potensial elektrode standar (E0). Urutan logam-logam berdasarkan sifat reduktornya dikenal sebagai deret Volta.
Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – (H2O) – Zn – Cr – Fe – Cd – Ni – Co – Sn – Pb – (H) – Cu – Hg – Ag – Pt - Au
 



Dari deret volta di atas, unsur-unsur dari kiri ke kanan memiliki harga potensial reduksi (potensial elektrode) yang makin besar. Elektrode yang lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan elektrode hidrogen mempunyai potensial elektrode bertanda (+), sedangkan elektrode yang sukar mengalami reduksi bertanda negatif  (-). Potensial elektrode dikaitkan dengan reaksi reduksi, dimana potensial elektrode sama dengan potensial reduksi. Adapun potensial oksidasi sama nilainya dengan potensial reduksi, tetapi tandanya berlawanan.
Potensial elektrode Zn | Zn2+ = -0,76 volt, berarti potensial reduksi ion Zn2+ menjadi logam Zn = -0,76 volt. Sedangkan potensial oksidasi Zn menjadi Zn2+ = +0,76 volt.
Zn(s)           →         Zn2+(aq) +          2e-        E=-0,76 volt
Zn2+(aq)       +          2e-        →         Zn(s)            E=+0,76 volt
Suatu reaksi dapat berlangsung jika ada perbedaan potensial positif antara kedua setengah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi redoks dapat berjalan spontan jika E0sel > 0 (+)
Jika anda ingin membuat baterai bervoltase tinggi untuk radiomu, anda harus memilih  logam yang berjauhan dalam tabel tersebut. Uang logam tembaga dengan paku besi menghasilkan voltase lebih tinggi daripada uang logam dengan nikel karena tembaga lebih jauh dari besi dari pada nikel. Meskipun istilah baterai biasanya mengacu pada sel-sel galvani yang dihubungkan bersama, beberapa baterai hanya mempunyai satu sel. Baterai lain mungkin mempunyai selusin atau lebih. Ketika anda menggunakan baterai untuk menyalakan senter, radio atau CD-player, anda melengkapi rangkaian listrik sel galvani tersebut. Untuk mendapatkan voltase lebih tinggi dari sel dengan beda potensial yang relatif kecil dapat dilakukan dengan menghubungkan sel-sel secara seri.

3.8.  Katalisator

Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis  terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi.
Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan jalan memperkecil energi aktivitas suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama:
1.   Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisisnya Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan antara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
2.   Katalis homogen berada dalam fase yang sama. Katalis homogen umunya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu prantarakimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya.

IV.    Alat dan Bahan Praktikum
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut
4.1  Alat Praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
1.     1 buah pipet tetes
2.     4 buah kaca arloji atau cawan petri
3.     batang pengaduk
4.     sendok tanduk
4.2  Bahan Praktikum
1.     Aquades
2.     Serbuk logam Al, Fe, Zn, Cu
3.     Serbuk Iodin
V.   Cara Kerja
Adapun prosedur praktikum ini adalah
1.     Siapkan kaca arloji atau cawan petri yang bersih dan kering
2.     Masukkan sekitar 0,1 g serbuk aluminium lalu campurkan dengan 1,2 g iodine padat menngunakan  sendok tanduk
3.     Aduk dengan batang pengaduk dalam keadaan kering sampai campuran merata
4.     Tambahkan air ke campuran tersebut, dengan menggunakan pipet tetes
5.     Amati yang terjadi
6.     Ulangi percobaan di atas dengan mengguanakan serbuk logam yang lain
7.     Catat perubahan yang terjadi


I.     Data Pengamatan
No.
Logam
Setelah dicampurkan
Setelah dicampurkan air
Reaksi Hebat (H),  sedang (S),    lemah (L)
Warna Uap
1
Aluminium
tidak bereaksi
bereaksi sangat lambat
H
Ungu + kuning + coklat
2
Besi
tidak bereaksi
bereaksi cepat
S
Ungu + coklat tua
3
Seng
tidak bereaksi
bereaksi lambat
H
ungu + abu-abu
4
Tembaga
tidak bereaksi
bereaksi
L
-

VII.Pembahasan
     Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini haruslah benar-benar bersih karena zat-zat yang menempel pada alat-alat praktikum akan berpengaruh pada proses reaksi. Setelah itu, barulah serbuk logam di masukkan dan dicampurkan dengan serbuk iodine dan ditetesi dengan air yang berfungsi sebagai katalis.
Berdasarkan tabel pengamatan, setelah serbuk logam dicampurkan dengan serbuk iodine dan diaduk merata, tidak terjadi reaksi apapun. Tetapi setelah ditetesi air, logam aluminium bereaksi sangat hebat, bersuhu tinggi, mengeluarkan uap yang sangat banyak dan pekat dan bersuhu tetapi membutuhkan waktu lama untuk bereaksi sekitar 04.18. Logam besi bereaksi sedang dan lambat serta mengelurkan uap dengan kadar yang sedikit. Dan seng bereaksi cepat dan hebat  serta mengeluarkan uap yang banyak tetapi tidak sebanyak logam aluminium. Sedangkan tembaga bereaksi lemah dan menimbulkan uap yang sangat sedikit dan berwarna kuning. Berbeda dengan logam Al, Fe, dan Zn, logam Cu tidak mengeluarkan uap yang berwarna ungu.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan di dapatkan hasil bahwa kereaktifan logam disusun berdasarkan daya kereaktifannya yaitu:
1.     Aluminium (Al)
2.     Seng (Zn)
3.     Besi (Fe)
4.     Tembaga (Cu)
Susunan kereaktifan logam tersebut sama dengan susunan logam dalam deret volta. Semakin ke kanan dalam deret volta maka logam tersebut semakin reaktif. Sebaliknya semakin ke kiri maka logam tersebut sukar bereaksi. Hal tersebut berdasarkan nilai potensial elektroda logam tersebut di dalam deret volta, yaitu:
1.     Aluminium (Al)         : -1,66
2.     Seng (Zn)                : -0,76
3.     Besi (Fe)                 : -0,44
4.     Tembaga (Cu)         : +0,34
Dalam percobaan tersebut dapat pula diketahui bahwa logam tidak dapat bereaksi dalam keadaan kering melainkan hanya dapat bereaksi melalui suatu media atau zat perantara yaitu air (HO). Dimana air di dalam deret volta bersifat netral, dengan nilai potensial elektrdanya 0,00
Adapu reaksinya adalah sebagai berikut
Al(s)    +     2I2(s)               AlI3(aq) +     H2O(l)    +     I-(g)
Fe(s)   +     2I2(s)               FeI2(aq)   +   H2O(l)    +     2I-(g)
Zn(s)   +     2I2(s)               ZnI2(aq)   +   H2O(l)    +     2I-(g)
Cu(s)   +     2I2(s)               CuI3(aq)   +   H2O(l)    +     2I-(g)

VIII.  Jawaban Pertanyaan
1.     Mengapa logam tak bereaksi dengan iodin dalam keadaan kering?
@  Logam tidak dapat bereaksi ataupun bereaksi lambat dengan iodine dalam keadaan kering karena memiliki partikel yang besar sehingga interaksi antara permukaan tidak ada atau sangat lemah. Selain itu, iodine merupakan pengoksidasi yang lemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan logam. Iodine bersifat nonpolar sehingga iodi tidak reaktif terhadap H2O. Pada saat ditetesi air pada campuran kering logam , iodine akan segera membentuk basa. Dengan demikian akan terjadi reaksi antara Iodin dan basa tersebut kerena iodine yang merupakan unsure halogen akan mengalami dispropronasi dalam basa.
2.     Mengapa warna uap yang dilepaskan ungu violet?
@  Warna ungu violet yang terdapat uap yang dihasilakn berasal dari iodin. Dimana dalam bahasa yunani iodin artinya ungu. Iodin memiliki ciri khas yaitu uap yang dihasilkan berwarna ungu violet. Iodin pun sangat mudah menyublim apabila dipanaskan didalam atmosfer. Pada proses penyubliman ini terjadi perubahan warna, uap, dan bau. Maka dari itu warna ungu violet yang terdapat pada uap berasal dari iodin.
3.     Simpulkan, urutan daya reduksi logam terhadap iodin!
@  Urutan daya reduksi logam terhadap iodin adalah:
1. Aluminium
2. Seng
3. Besi
4. Tembaga

IX.  Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu urutan daya reduksi logam terhadap iodin adalah Al>Zn>Fe>Cu.







X.   Lampiran

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...